Jumat, 19 Oktober 2018

Manusia Sebagai Titah Tuhan

ti·tah n kata; perintah (biasanya dr raja) yg harus dipatuhi: -- raja harus dipatuhi; (Arti Kata "titah" Menurut KBBI)

Minggu Ini materi yang disampaikan adalah tentang "Manusia Sebagai Titah Tuhan", seperti Diatas Titah menurut kbbi Indonesia adalah perintah yang harus dipatuhi, biasanya perkataan daei seorang raja, dan Dalam konteks ini adalah Manusia Sebagai Titah dari tuhan,

Sepuluh Perintah Allah, dikenal pula dengan istilah Sepuluh Firman Allah, Dasa Titah, atau Dekalog, adalah satu kumpulan prinsip biblika terkait etika dan ibadah, yang memegang suatu peranan penting dalam Yudaisme, Kekristenan, dan Islam. Perintah-perintah ini berisi instruksi untuk beribadah kepada Allah saja, menghormati orang tua sendiri, dan memelihara hari Tuhan, serta larangan terhadap pemberhalaan, penghujatan, pembunuhan, perzinaan, pencurian, ketidakjujuran, dan hasrat akan hal-hal yang dilarang. Masing-masing kelompok keagamaan mungkin memiliki tradisi tersendiri dalam melakukan penafsiran dan penomoran perintah-perintah ini.

Berikut ada 10 Titah Tuhan
Titah Pertama
Akulah Tuhan Allahmu, seru Tuhan kita. Tidak boleh ada allah lain, kecuali Aku.

Maksudnya adalah :
Kita harus lebih takut, lebih kasih dan lebih yakin dan percaya terhadap Allah, dari pada terhadap segala-galanya.

Titah Kedua
Jangan perbuat bagimu patung yang menyerupai apapun, yang ada di langit, atau yang ada di bumi, atau yang ada di dalam air untuk disembah atau bertakwa kepadanya.

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan bersembah sujud kepada Allah lain atau meminta kehidupan dari padanya, dan jangan memanggil roh-roh atau berkeyakinan kepada tenungan-tenungan dukun, dan jangan yakin kepada benda-benda bermana (sakti).

Titah Ketiga
Jangan menyebut nama Tuhan Allah dengan sembarangan, karena Allah akan menghukum orang yang menyalah-gunakan namaNya.

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan mengutuki, mengumpat, memakai guna-guna, berbohong, menipu dengan memakai nama Allah; sebab hanya dalam penderitaan, kesusahan dan di dalam doa serta pujianlah kita layak menyebut nama Tuhan Allah.

Titah Keempat
Ingat dan sucikanlah hari yang dikuduskan itu. Lakukanlah segala pekerjaanmu di dalam enam hari; tetapi pada hari yang ketujuh ialah Sabat bagi Allah Tuhanmu. Engkau tidak boleh bekerja pada hari itu, juga anakmu laki-laki atau perempuan, pembantumu laki-laki atau perempuan, ternakmu atau orang lain yang berada di tempat kediamanmu. Sebab Allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya di dalam enam hari. Kemudian Ia beristirahat pada hari yang ketujuh. Itulah sebabnya Allah memberkati hari itu dan menguduskannya.

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan menganggap rendah akan ajaran dan Firman Allah; hendaklah kita menganggap itu kudus, dan hendaklah kita tekun mendengar dan mempelajarinya dengan gembira.

Titah Kelima
Hormatilah Bapa dan Ibumu agar engkau berbahagia dan lanjut umurmu di bumi yang diberikan Allah kepadamu.

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita bersikap remeh terhadap orangtua kita, terhadap pemerintah dan terhadap orang yang lebih tua. Jangan kita menimbulkan kemarahan mereka, tetapi hendaklah kita selalu menghormati dan mengasihi mereka, menuruti dan menyelami jiwa mereka, serta senantiasa berbuat baik kepada mereka.

Titah Keenam
Jangan engkau membunuh!

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita mengancam kehidupan tentangga kita (sesama) maupun mendatangkan bahaya kepadanya, melainkan kita harus bersahabat dan membantu kebutuhan hidup mereka.

Titah Ketujuh
Jangan engkau berzinah!

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu kita harus senantiasa hidup suci dan bersih dan bersikap sopan dalam kata dan perbuatan. Orang yang telah berumahtangga harus setia dan saling mencintai.

Titah Kedelapan
Jangan engkau mencuri

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita mencuri uang atau harta sesama manusia, atau mempergunakan tipu daya menjatuhkan usaha dan niaga sesama manusia untuk kepentingan kita. Kita harus membantu memajukan usaha mereka serta memeliharanya.

Titah Kesembilan
Jangan engkau berdusta.

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita mendustai, mengkhianati, menfitnah, maupun bersaksi palsu serta merendahkan martabat sesama manusia. Kita harus saling melindungi dan menyatakan hal-hal yang baik saja emngenai sesama manusia apabila belum nyata dan jelas diketahui kesalahannya.

Titah Kesepuluh
Jangan engkau mendambakan akan rumah sesamamu. Jangan engkau mendambakan akan istrinya, atau pembantunya laki-laki maupun perempuan, ternaknya atau segala sesuatu milik mereka.

Maksudnya adalah :
Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita mempergunakan tipu daya untuk memiliki harta sesama manusia serta harta warisannya. Kita harus membantu mereka memelihara harta Dan jangan kita menghasut, baik istri maupun pembantunya dan menipu ternaknya. Kita patut menasehati mereka serta membujuknya agar tetap cinta dan setia kepada tugasnya.

Inti dari semua agama ini adalah sama, yaitu beribadah kepada tuhan, dan janganlah saling bunuh,zinah,mencuri,berdusta. 

Jumat, 05 Oktober 2018

Ki Hajar Dewantara, Pejuang Pendidikan Di Masa Lampau




       Lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889.
Ki Hajar Dewantara berasal dari keluarga Pakualaman, putra dari GPH
Soerjaningrat, dan cucu dari Pakualam III dan dibesarkan di lingkungan keratonan
Ngayogyakarto

       Ki Hajar Dewantara dikenal oleh
masayarakat luas sebagai bapak pendidikan, memiliki nama asli Raden Mas
Soewardi Soerjaningrat. Memperjuangkan hak pendidikan bagi kaum pribumi
Indonesia yang saat itu masih di zaman penjajahan Kolonial Belanda
 
    Ki Hajar Dewantara juga merupakan
pendiri sebuah Perguruan Taman Siswa, sebuah lembaga yang menggiatkan
pendidikan dengan memberikan kesempatan bagi seluruh pribumi atau warga
Indonesia yang pada masa itu tidak mendapatkan hak pendidikan agar bisa
merasakan hak pendidikan yang sama halnya para priyayi maupun orang-orang
Belanda di masa itu.

        Globalisasi dipengaruhi oleh semangat fundamentalis pasar yang telah menghasilkan pendidikan tidak sepenuhnya dipandang sebagai upaya untuk mendidik bangsa itu dan pembebasan manusia, tetapi mulai beralih ke pendidikan sebagai komoditas. Untuk melawan model pendidikan semacam ini, konsep-konsep Ki Hadjar Dewantara telah ditawarkan sebagai solusi bagi implementasi pendidikan di Indonesia hari ini. Menurut Ki Hadjar Dewantara, esensi dari pendidikan adalah untuk memasukkan budaya ke dalam anak, dan memasukkan anak ke dalam budaya sehingga anak-anak menjadi manusia. Filsafat edukatif Ki Hadjar Dewantara di kalangan orang-orang yang disebut filsafat untuk pendidikan di mana ajaran filsafat dari dunia yang penuh keisapan tentang kesanggupan alami anak untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dengan memberikan kebebasan berpikir yang terunggul, tetapi itu juga menggunakan budaya yang telah bertahan dalam ujian waktu, menurut essentialisme, sebagai pendidikan dasar dari anak untuk mencapai tujuannya. Dalam hal ini Ki Hadjar Dewantara menggunakan budaya asli indonesia sementara nilai-nilai barat diambil sesuai dengan teori pola beradaptasi selektif (continuity, konversi, dan konsentris). Tiga kontribusi dari pengembangan pendidikan Ki Hadjar Dewantara untuk pendidikan indonesia adalah penerapan dari sebuah trilogi kepemimpinan dalam pendidikan, tiga pusat-pusat pendidikan dan sistem paguron.

Kamis, 27 September 2018

Stephen William Hawking, Keterbatasan Bukan Alasan Menaklukkan Dunia

Sebuah pelajaran dan kisah inspirasi yang kita dapatkan dari orang-orang yang mempunyai fisik tidak sempurna atau cacad. Mereka memang tidak mempunyai fisik sempurna seperti kita, tapi mereka mempunyai segudang prestasi yang mungkin belum tentu kita dapat menyamainya. Orang cacat tidak menutup potensiyang dimiliki.cacat fisik bukan berarti cacat kognitif:

Contoh orang yang cacat namun berprestasi

Foto hitam putih Hawking di NASA
Stephen William Hawking
Lahir di oxford inggris 76 tahun silam, tepatnya 8 januari 1942, adalah fisikawan teoretiskosmologi, pengarang, dan Direktur Penelitian Centre for Theoretical Cosmology di Universitas Cambridge, Karya-karya ilmiahnya meliputi kolaborasi bersama Roger Penrose tentang teorema singularitas gravitasi dalam kerangka relativitas umum dan prediksi teori bahwa lubang hitam mengeluarkan radiasi (biasa disebut radiasi Hawking). Hawking adalah orang pertama yang memaparkan teori kosmologi yang dijelaskan dengan menggabungkan teori relativitas umum dan mekanika kuantum. Ia adalah pendukung interpretasi multidunia mekanika kuantum.
Hawking adalah Anggota Kehormatan Royal Society of Arts (FRSA), anggota seumur hidup Pontifical Academy of Sciences, dan penerima anugerah Presidential Medal of Freedom, penghargaan sipil tertinggi di Amerika Serikat. Pada tahun 2002, Hawking menempati peringkat 25 dalam jajak pendapat 100 Greatest Britons oleh BBC. Ia menjabat sebagai Guru Besar Matematika Lucasiandi Universitas Cambridge pada tahun 1979 sampai 2009. Ia dikenal sebagai penulis buku sains populer yang membahas teorinya sendiri dan kosmologi secara umum. Bukunya, A Brief History of Time, masuk daftar buku terlaris Britania Raya versi Sunday Timesselama 237 pekan.
Hawking mengalami sklerosis lateral amiotrof (ALS) yang lambat, dini, dan langka (juga dikenal sebagai penyakit saraf motorik atau penyakit Lou Gehrig) yang melumpuhkan tubuhnya secara perlahan selama puluhan tahun.Sepanjang hidupnya, ia berkomunikasi menggunakan satu otot pipi yang tersambung dengan alat bicara. Hawking meninggal dunia tanggal 14 Maret 2018 pada usia 76 tahun


Senin, 04 Desember 2017

Cerita Anak : Singa dan Tikus

Seekor singa sedang tidur. Tiba-tiba, ada seekor tikus yang lewat di depan wajahnya, dan membuatnya terbangun. 
Singa itu pun lalu dengan cepat menangkap si Tikus dan hendak membunuhnya. Si Tikus lalu memohon supaya diampuni. "Ampuni aku," kata si Tikus. "Jika kamu mau mengampuni aku, suatu saat nanti akan kubalas kebaikanmu." Singa tertawa, lalu melepaskan tikus itu.

Beberapa hari kemudian, saat sedang berjalan-jalan di hutan, Singa tertangkap oleh sekelompok pemburu, yang kemudian mengikat dia dengan tali-tali yang kuat. Para pemburu itu meninggalkan dia di sana, untuk diambil keesokan harinya, saat tenaganya sudah habis dan dia tidak bisa melawan lagi. Si Singa berusaha membebaskan diri, tapi tidak bisa karena tali-tali itu terlalu kuat. Dia pun mengaum untuk meminta tolong. Si Tikus mendengar auman si Singa dari kejauhan, lalu datang untuk membantunya. Dia menggigiti tali-tali yang mengikat Singa sampai putus. 

Setelah si Singa terbebas dari perangkap para pemburu, si Tikus lalu berkata kepadanya. "Dulu kamu tertawa saat aku berkata bahwa suatu saat aku pasti akan membalas kebaikanmu. Sekarang sudah terbukti bukan? Aku, seekor tikus, bisa menyelamatkan kamu, seekor singa!"

Pelajaran yang dapat diambil dari dongeng ini: Kita tidak boleh meremehkan orang lain. Mungkin saja suatu saat nanti kita akan membutuhkan pertolongan darinya.

Dongeng ini diadaptasi dari cerita fabel karya Aesop yang berjudul "The Lion and The Mouse."

Senin, 30 Oktober 2017

pelita

PELITA
Pagi yang dingin tersentuh beningnya embun
Kaki yang mungil menyusuri jalan panjang
Berlari-lari mengejar cita-cita
Bergandeng tangan dan saling tertawa
Mengejar waktu untuk mencari ilmu
Kau pelita penerang bangsa
Menuju sinar harapan
Kehidupan dimasa yang datang


 MAKNA DARI PUISI DIATAS

kisah perjalanan seorang anak yang kelak akan menjadi seorang penerus bangsa. setiap orang pasti memiliki impian dan cita-cita, dan setiap orang berhak untuk memperjuangkan apa yang dicita-citakannya. sehingga dalam meraih cita-cita butuh perjuangan yang besar dan bersungguh-sungguh serta ke disiplinan waktu. kunci kesuksesan adalah disiplin waktu.

Video https://www.youtube.com/watch?v=sSmcvMF5o3E&t=191s

Manusia Sebagai Titah Tuhan

ti·tah n kata; perintah (biasanya dr raja) yg harus dipatuhi: -- raja harus dipatuhi; (Arti Kata "titah" Menurut KBBI) Minggu In...